Poto: Kepala SDN 4 Talang Muandau, Dumora Agustini, S.Pd., M.Pd |
PenaRaja.com - Sejumlah orang tua murid merasa keberatan atas kutipan senilai sepuluh ribu rupiah (Rp.10.000,-) perbulan per murid yang dilakukan pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Talang Muandau.
Hal ini diungkapkan Bolak Simatupang salah satu orangtua murid kelas 2 kepada awak media penaraja.com pada Kamis (24/8/2023).
"Kami tidak terima atas kutipan uang sepuluh ribu rupiah untuk biaya pembelian Laptop. Anak saya baru kelas 2, tidak ada belajar Laptop", ungkap Bolak
Hal senada juga diungkapkan dua orang tua murid yang namanya tak mau disebutkan di pemberitaan ini.
"Kami gak terima, anak kami juga belum belajar Laptop, kok disuruh bayar sepuluh ribu perbulan?", kata 2 orang ibu yang namanya tak mau disebutkan karena takut anaknya ditekan di sekolah.
Saat dikonfirmasi di ruangannya, Kepala SDN 4 Talang Muandau Dumora Agustini membenarkan kutipan uang sepuluh ribu rupiah sudah berjalan 2 bulan sejak bulan Juli dan Agustus dari murid-muridnya dari kelas 1 sampai kelas 6 yang berjumlah kurang lebih 350 orang.
Dumora juga membenarkan, uang yang dikutip pihaknya itu memang untuk membeli Laptop untuk sarana belajar muridnya yang kelas 5. Ditambahkannya, selama ini murid-muridnya numpang ujian di SMA di KM.33 Tasik Serai.
"Kami suruh beli sendiri, orangtua murid gak mampu", kata Dumora.
Kepsek SDN 5 Talang Muandau itu juga membenarkan, bahwa kelak setelah membeli Laptop tersebut maka Laptop tersebut menjadi milik sekolah bukan milik murid-murid.
Dumora menjelaskan, bahwa untuk mengambil keputusan kutipan uang Laptop senilai sepuluh ribu rupiah ini sudah dimusyawarahkan Komite bersama orangtua murid, berjumlah 5 orangtua murid per kelas.
Sementara itu, Bolak Simatupang bersama orangtua murid lainnya yang tidak diundang dalam musyawarah itu tidak menerima akan keputusan itu.
"Ada apa, mengapa hanya 5 orangtua murid per kelas yang diundang, kami duga yang 5 orangtua murid itu kroni-kroninya", kata Bolak.
Ironisnya, seorang Pendidik bahkan seorang pejabat Kepala Sekolah mengucapkan kata yang tidak sopan kepada awak media saat konfirmasi dengan mengatakan kata "Kau" kepada awak media ini.
"Gak sopan itu, masa seorang pendidik bahkan Kepala Sekolah mengatakan kata "Kau" kepada wartawan", kata Bolak yang mendengar langsung melalui phone saat Kepsek mengatakan kata "Kau" kepada awak media ini saat konfirmasi.
Sementara itu, Kepala Sekolah Dumora mengatakan, pihaknya sengaja tidak mengundang semua orangtua murid, karena kesibukan orangtua murid.
Wawancara dan konfirmasi yang dilakukan awak media ini jadi terhenti, karena tiba-tiba Kepala Sekolah mengatakan sedang kurang enak badan atau kurang sehat. (Eston)
0Komentar