Notification

×
iklan

Oknum Honorer Labor RSUD Mandau Kecewakan Pasien

Jumat, 10 Februari 2023 | 12.56.00 WIB Last Updated 2023-02-10T06:04:12Z
Foto: Oji, laki-laki bermasker


PenaRaja.com - Keluarga pasien Kasinem (62) merasa kecewa karena ulah salah seorang pekerja honorer Labor RSUD. Warga Kandis ini merasa dipermainkan, sementara sang pasien sedang terbaring lemah di ruang rawat inap lantai 3 kamar IIB.

Kepada awak media, anak-menantu Nek Kasinem mengatakan, sejak Dokter menerangkan bahwa Nek Kasinem butuh 3 kantong darah golongan O+, langsung keluarga mencari darah kesana-kemari. Segala upaya dan usahakan pun dilakukan, termasuk menginformasikan ke group-group Pendonor yang ada di Duri.

Suryani anak pasien menjelaskan, Sore hari (Selasa, 7/2/23) dia menerima panggilan dari nomor 0812679937XX, seorang laki-laki mengaku dari Labor RSUD mengatakan bisa mengusahakan 2 kantong darah golongan O+ untuk Ibu Kasinem.

Mendengar itu, Suryani pun bersama suaminya dan seorang Mantri dari Kandis bernama RS meluncur ke RSUD dan menemui Oji di Labor. 

Diungkapkan Suryani, Oji mengajak mereka yang awalnya duduk di kursi ruang tunggu Labor ke tempat sepi untuk membahas darah yang dijanjikan Oji.

Karena senangnya akan mendapat darah untuk Ibunya yang sedang terbaring lemah di ruang rawat inap lantai 3 IIB, Suryani sempat salah paham. Relung hatinya mengatakan dan mengungkapkan, dia rela membeli darah demi menyelamatkan nyawa Ibunya.

Waktu itu, Oji sempat mengatakan, "bukan jual darah, tapi pengganti fooding pendonor", kata Oji.

Oji menyebutkan kepada keluarga pasien, biasanya uang fooding antara Rp.300.000,- hingga Rp.350.000,-.

Lalu, disaksikan Suami Suryani dan Mantri yang mengantarkan pasien Kasinem ke RSUD Mandau, Suryani memberikan uang fooding pendonor Rp.600.000,- untuk 2 kantong darah.

"Saya lihat Suryani memberikan Rp.600.000'- kepada Oji. Karena kami agak ragu, Oji sempat menunjukkan kartu pengenalnya bahwa dia bekerja di RSUD Mandau, di Labor", kata Mantri menjelaskan.

Bahkan, Suryani sempat mempoto Oji dari jarak jauh, karena keraguan masih menyelimuti pikirannya bersama keluarga.


Foto: Oji yang dipoto keluarga pasien karena ragu


"Karena masih ragu, kami memfoto si Oji dari jarak jauh", ungkap RS

Keluarga pasien mengatakan, malam sekira pukul 23.00 WIB,(Selasa, 7/2/23), pasien Nek Kasinem pun mendapat suplai darah, masih menggunakan darah dari RSUD.

Rabu (8/2/23), pagi menjelang siang, mendengar kebutuhan darah untuk Nek Kasinem belum terpenuhi, awak media mengkonfirmasi ke salah satu petinggi di RSUD.

"Tidak ada darah di RSUD. Memang ada pendonor, kalau ada darah, biasanya cepat habis karena kebutuhan pasien", kata salah seorang dokter RSUD yang namanya enggan disebutkan.

Mendengar janji Oji yang belum ditunaikan, awak media ini bersama salah satu Cucu Nek Kasinem dan Suryani mengkonfirmasikan ke Labor.

Salah satu pekerja Labor mengatakan, Oji belum masuk, diperkirakan Oji akan datang sekira pukul 15.00 WIB (Rabu, 8/2/23).

Karena pasien Kasinem sangat membutuhkan darah, Mantri RS pun mendonorkan darahnya yang kebetulan mempunyai golongan darah yang sama dengan Nek Kasinem.

Kala itu, keluarga sangat berharap kehadiran sosok Oji, menunggu darah yang dijanjikannya. Setelah lewat pukul 15.00 WIB, keluarga pun sangat kecewa. Keluarga merasa ditipu oleh Oji.

Awak media pun memberitahukan hal darah yang dijanjikan Oji kepada salah satu Kepala Bidang di RSUD. Mendengar itu, Kabid berang dan marah ketika mendengar Oji menerima uang Rp.600.000,- dari keluarga pasien. 

Dia menyebutkan telah memberi pesan kepada pihak Labor, agar si Oji tidak diperbolehkan masuk kerja sebelum menghadap dirinya.

"Saya sudah pesankan ke pihak Labor, agar si Oji jangan kerja dulu sebelum menghadap saya", kata Kabid itu di ruang rawat inap si nenek Kasinem, Lantai 3 II B.

Oji datang...

Anak bungsu pasien Kasinem terkejut atas kedatangan si Oji malam hari (Kamis, 9/2/23). Kepada keluarga pasien, Oji mengatakan, dirinya sudah bantu cari darah, mengapa bawa-bawa wartawan.

"Siapa wartawannya?", tanya Oji kepada anak bungsu Nek Kasinem yang saat itu bersama istrinya menjaga pasien, sembari Oji memberitahukan darah yang dicarinya sudah dapat.

Mendapat informasi ini, awak media ini menelepon Labor RSUD dan kebetulan diangkat oleh Oji sendiri. Mirisnya, Oji menyebutkan darah yang didonorkan Mantri RS adalah darinya, padahal itu dari pihak keluarga pasien.

Kemudian, awak media pun menelpon Suryani di Kandis. Dari percakapan antara Oji dan Suryani, terdapat perbedaan pendapat.

Awak media pun menginformasikan hal ini kepada Kabid di RSUD itu. Pak Kabid mengatakan, besok (Jum'at 10/2/23), dirinya akan memanggil si Oji untuk dimintai keterangan terkait hal ini.

Saat dikonfirmasi terkait perilaku oknum Labor bernama Oji tersebut, Kabid Humas RSUD Mandau dan Kabid Pelayanan RSUD Mandau di ruangan Humas mengatakan akan memproses Oji sesuai peraturan yang berlaku.

"Akan kita proses, kita kembalikan ke TU (Tata Usaha). Kita akan beri Surat Peringatan. Kita akan tanya ke TU, sudah sejauh mana anak ini (Oji-red) mendapat Surat Peringatan (SP). Kalau sudah dapat SP sebelumnya, terserah TU lagi", kata Pak Iwan didampingi Pak Armen kepada awak media di ruang humas RSUD Mandau, Jum'at (10/2/23), menjelang siang.

Iwan juga menegaskan, tidak ada jual beli darah di RSUD Mandau. Adapun biaya terkait darah, itu sudah diatur di Perda, dan tidak sampai Rp.300.000,-

"Kalau ada transaksi uang untuk darah, itu oknum, bukan RSUD Mandau", tegas Iwan.

Namun sayangnya, kala transaksi uang fooding Rp. 600.000,- untuk pendonor, Oji sedang bertugas dengan memakai dinas Labor RSUD Mandau dan menggunakan Kartu Pengenal dari RSUD Mandau. 

Disinyalir, Oji telah menyeret RSUD Mandau dalam perkara transaksi darah Rp.600.000,- untuk 2 kantong darah.

Yang paling menyedihkan, Oji menyebutkan bahwa Pendonor menerima uang fooding dari Pasien atau keluarga pasien, hal ini tentu melukai perasaan dan jiwa relawan Pendonor Darah di Duri, salah satunya penulis ini. (Eston)
IKLAN TENGAH POSTINGAN
POS SOROTAN
iklan
iklan