Notification

×
iklan

Soal Puskesmas TBH Hulu, Ketua PJID Inhil : Apapun Dalihnya, Pelayan Kesehatan Tidak Boleh Arogan

Minggu, 29 Januari 2023 | 14.26.00 WIB Last Updated 2023-01-29T07:26:58Z
Foto: Ketua PJID Inhil


PenaRaja.com - Baru-baru ini dunia kesehatan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kembali diguncang dengan kabar miring mengenai buruknya layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat di Puskesmas Tembilahan Hulu.

Informasi tersebut telah ramai dimuat diberbagai media, salah satunya di media riau.topone.id yang berjudul "Arogan!!! Oknum Perawat Puskesmas Tembilahan Hulu Bentak Dan Tak Terima Pasien Rawat Inap".





Kala itu, pasangan suami istri warga Tembilahan mengaku tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik saat hendak berobat menggunakan BPJS Kesehatan.

Bahkan Fitra (42) juga mengaku mendapatkan tindakan yang tidak menyenangkan kala membawa sang istri berinisal SH (36) berobat di Puskesmas pada Sabtu, 28 Januari 2023, sekira pukul 15.45 WIB.

"Saya bersama istri dibentak dan diteriaki oleh oknum petugas medis UGD (PKM) Puskesmas Tembilahan Hulu, bahkan dia sampai mengaku bahwa bapaknya adalah oknum polisi", ungkap Fitra yang juga seorang Wartawan, Sabtu (28/1/2023).

Saat itu Fitra sempat berkonsultasi ke salah satu petugas medis yang berjaga di PKM. Namun petugas medis yang belum diketahui namanya tersebut mengatakan kalau istrinya tidak perlu di rawat inap karena masih bisa berjalan. 

Mendengar pernyataan petugas medis itu, ia kembali mengkonfirmasi ke petugas medis kedua mengapa istrinya tidak bisa dirawat inap. Malah petugas itu memberikan penjelasan yang sangat kasar dan arogan.

"Saat saya menjelaskan saya adalah wartawan, petugas kedua malah mengatakan 'saya anak anggota polisi' sambil berteriak kepada saya dan istri", ungkapnya

Mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan itu, Fitra dan istrinya memutuskan untuk pulang. 

Hingga saat ini kata Fitra, istrinya masih terkulai lemas di rumah karena menimbulkan trauma akibat dari teriakan tenaga medis tersebut.

Diketahui juga, pihak Puskesmas Tembilahan Hulu juga telah menerbitkan pemberitaan klarifikasi atas kejadian tersebut.

”Pasien sudah ditangani dan sudah mendapat obat, yang bersangkutan tidak mau dirawat, tapi suami mengotot minta rawat, itu saja permasalahannya sampai keluar kata ancaman, baru petugas kami melawan", kata Kepala UPT yang dikutip dari jejakkasus.id

Atas insiden yang mencoreng dunia kesehatan di Inhil tersebut, Ketua Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJID) Kabupaten Inhil sangat menyayangkan sikap arogan dan perlakuan oleh oknum pelayan kesehatan di Puskesmas Tembilahan Hulu.

"Apapun dalihnya, semestinya sebagai pelayan kesehatan tidak boleh berkata kasar apalagi dengan nada tinggi kepada pasien. Itu menunjukkan ketidakprofesionalan dalam menjalankan tugas sebagai pelayan kesehatan", ungkap JB Gian B Marbun, Minggu (29/1/2023).

Jika pelayanan kesehatan ini diisi oleh petugas yang memiliki kepribadian tempramen, tentu saja hal itu akan menjadi salah satu faktor internal dalam buruknya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Sebab petugas pelayanan kesehatan yang dilayani itu berbagai jenis karakter dan kepribadian pasien. Maka harus tetap menempatkan diri sebagai pelayanan kesehatan, bukan malah mengaku anak ini anak itu", papar Ketua PJI-Demokrasi Inhil.

Dengan terjadi persoalan ini, Marbun meminta kepada dinas dan pihak terkait untuk kembali membekali ilmu kepada setiap petugas pelayan kesehatan agar bisa menjaga dan membawa nama baik tempat ia bertugas.

"Kita juga mengingatkan setiap Puskesmas dan layanan kesehatan lainnya untuk selektif dalam  menerima atau menugaskan petugas pelayan kesehatan. Harus yang sudah matang keilmuannya bukan berdasarkan titipan", tutup Marbun. (Tim PJID/Mhd)
IKLAN TENGAH POSTINGAN
POS KESEHATAN
iklan
iklan