Notification

×
iklan

Bapak Anak Masuk Sel Gegara Keroyok Tamu

Sabtu, 20 April 2024 | 14.12.00 WIB Last Updated 2024-04-20T07:35:05Z
Poto: Pelaku dan alat yang digunakan pelaku saat mengeroyok korban


PenaRaja.com - Tim Opsnal Satreskrim Polres Bengkalis menangkap dua laki-laki pelaku pengeroyokan. Kedua pelaku bernama Has (38) dan M.Ir (24) yang ternyata Bapak - Anak ini ditangkap di rumah Has sendiri, di Jalan Pramuka Gang Zainah Desa Air Putih Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis pada Jumat sore (19/4/24) sekira pukul 18:00 WIB.

Poto: baju korban Hendrik yang robek karena dipukul oleh pelaku Has dan anak-anaknya

Hal ini diungkapkan Kapolres Bengkalis AKBP Bimo Setyo Anggoro melalui Kasat Reskrim AKP Gian Wiatma Jonimandala kepada awak media ini melalui keterangan persnya pada Sabtu pagi (20/4/24). 

Diterangkan Gian, Timnya langsung menangkap para pelaku setelah menerima laporan korban pada Kamis malam (18/4/24), memeriksa keterangan saksi (Via), memvisum tubuh korban ke RSUD Bengkalis dan mengumpulkan barang bukti (baju korban yang robek). 

"Jum'at sore, Tim langsung ke rumah pelaku dan mengamankan Has bersama anaknya M.Ir, sementara 2 lagi pelaku masih kita kejar yakni Mus dan Ass, keduanya kita masukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Dari rumah Has, Tim juga membawa barang bukti parang dan tali pinggang yang digunakan para pelaku saat mengeroyok korban Hendrik", papar AKP Gian. 

Kasat menjelaskan, menurut keterangan korban kepada Penyidik saat membuat laporan, Kamis (18/4/24) sekitar jam 5 sore Hendrik bertamu ke rumah Has yang disambut baik oleh Has dan istrinya. Mereka bertiga sempat berbincang-bincang di ruang tengah. 

Tiba-tiba anak Has paling tua masuk ke dalam rumah dan langsung mengunci pintu sembari berbicara kepada korban “Kau baru siap ngantam orang, kami pulak mau kau makan”. 

Saat itu anak Has yang paling tua itu langsung meninju Hendrik 2 kali yang mengenai telinga sebelah kiri dan kepala bagian belakang Hendrik. Has juga langsung ikut menendang tulang rusuk sebelah kanan Hendrik hingga Hendrik tersungkur ke lantai. Selagi masih tersungkur, anak Has membogem kepala Hendrik dan menendangi Hendrik dengan bertubi-tubi. 

Kemudian datang dari dalam rumah seorang laki-laki lagi yang langsung ikut memukuli kepala korban sampai 7 kali. Korban juga melihat Has membuka ikat pinggangnya dan kembali memukuli korban menggunakan ikat pinggang dengan bertubi-tubi ke kepala dan punggung korban. 

Setelah itu, Has kembali menampari wajah korban namun ditangkis korban dengan tangannya. Saat korban sedang ditampari Has, korban melihat salah satu anak Has masuk ke dalam rumah dan kembali dengan membawa sebilah parang menuju korban dan mengatakan “Mati kau malam ni”. Namun Has menahan anaknya agar tidak membunuh korban. 

Karena teriakan korban yang minta tolong saat dikeroyok, korban mendengar suara orang ramai di depan rumah Has hingga Has dan istrinya menghampiri para warga. Namun tak lama kemudian, Has bersama istrinya ke ruang tengah dan berbincang-bincang. 

Saat itu juga, para pelaku berhenti memukuli korban dan Has memberikan sehelai baju kaos untuk dipakai korban karena baju korban jadi koyak saat dikeroyok para pelaku. 

Sembari memberi baju kaos itu, Has mengancam korban dan mengatakan, “Jangan sampai orang lain tau dan jangan sampai kami ada masalah karena ini. Kalau ada, kau kami cari dan kami bunuh”.

Sekira pukul 19.15 WIB, korban pun disuruh pergi dari rumah Has. Setelah itu, korban langsung pergi kerumah kakak angkatnya Via dan menceritakan kejadian yang dialaminya. Mendengar cerita korban dan melihat sejumlah lebam di sekujur tubuh Hendrik, Via dan Hendrik sepakat melaporkan pengeroyokan ini ke Polres Bengkalis. 

Melihat ganasnya perlakuan para pelaku terhadap korban Hendrik, Kasat Reskrim Polres Bengkalis setuju akan mentest urine para pelaku. (Eston) 
IKLAN TENGAH POSTINGAN
POS HUKRIM
iklan
iklan