Ketua DEMA STAIN Bengkalis Sarifah Aini (memegang mic) dalam sebuah diskusi. (Photo ist )
PenaRaja.com - Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 sudah di ambang mata, tinggal 4 hari lagi. Saat ini sudah memasuki masa tenang. Dalam masa tenang ini, tidak dibolehkan ada aktivitas kampanye baik pertemuan maupun melalui media sosial. Bahkan, baliho caleg dan capres beberapa bulan belakangan ini menghiasi jalan-jalan pun dicopot.
Masa tenang ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk mempertimbangkan pilihan mereka dengan bijak tanpa adanya tekanan politik atau intervensi dari pihak-pihak tertentu.
Namun, ada satu yang menjadi buah bibir, yaitu dugaan politik uang yang populer dengan istilah 'serangan fajar'. Ya. Tentu saja 'operasinya' sembunyi-sembunyi. Sebab, kalau kedapatan risikonya bisa fatal, dan masuk ranah pidana.
Agar Pemilu yang tinggal menghitung hari ini berjalan lancar, damai dan tanpa kecurangan. Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (DEMA STAIN) Bengkalis, Sarifah Aini mengajak mahasiswa turut mengawasi jalannya Pemilu. Salah satu yang jadi fokusnya mencegah terjadinya praktek politik uang.
Menurut Aini demikian dia biasa disapa, politik uang mencederai proses demokrasi yang adil dan bersih.
"Praktik politik uang yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab dapat merusak proses demokrasi yang seharusnya bersih dan adil," kata Sarifah Aini melalui rilis yang diterima penaraja.com pada Minggu (11/2/2024) malam.
Untuk itu, dia mendesak Komisi Pemilihan Umum, Bawaslu dan aparat keamanan agar meningkatkan pengawasan untuk mencegah dan menindak tegas jika terjadi praktik politik uang yang merugikan proses demokrasi.
Ia berharap, mahasiswa dan generasi muda selaku agen perubahan harus ikut mengawal dan mengawasi pemilu agar tidak terjadi praktik politik uang, dan tidak golput.
Mahasiswa diharapkan tidak hanya sebagai pemilih yang cerdas, tetapi juga sebagai pelopor kejujuran dan keadilan dalam pemilihan umum.
Sebagai agen perubahan dalam masyarakat, mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam mengawal proses demokrasi, termasuk Pemilu.
Oleh karena itu, ungkapnya, kesadaran dan peran aktif mahasiswa dalam mengawasi pemilu diharapkan dapat menekan terjadinya politik uang. Dan semangat keadilan, kejujuran, dan partisipasi dalam Pemilu menjadi semakin kuat di tengah masyarakat.
Aini juga menegaskan Aparat Penegak Hukum (APH) jangan bermain mata jika terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh oknum caleg dimasa tenang ini. Ia mengajak masyarakat untuk ikut menolak politik uang serta ikut melaporkan agar proses pemilu sesuai dengan aturan dan undang-undang untuk menjaga proses demokrasi yang baik dan benar.
"Menghadapi Pemilu, marilah kita bersama-sama menjaga proses demokrasi dengan baik. Menolak politik uang, dan meneguhkan sikap untuk tidak golput demi masa depan yang lebih baik. Mari kita jadikan Pemilu sebagai momentum untuk memilih pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat. Semoga Indonesia semakin kuat dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dan bermartabat," pungkasnya. (Rudi/rls)